Andini
rizki rilanti
41032151111039
Matematika
Tugas
bahasa Indonesia
Mengapa
saya harus mempelajari bahasa Indonesia?
Kita semua mengetahui
bahwa bahasa Indonesia adalah Bahasa Nasional di negara kita. Bahasa Indonesia,
apabila tidak pelajari oleh bangsa Indonesia sendiri, maka siapa lagi yang akan
mempelajari dan melestarikannya. Pandangan Ary Sudaryanto berikut ini memaparkan
"dalam kehidupan, bahasa berfungsi sebagai alat untuk berkomunikasi, alat
mengekspresikan diri, alat berinteraksi ,alat beradaptasi ,alat control social
dan sebagainya. Selaku makhluk social yang memperhatikan orang lain sebagai
mitra berkomunikasi manusia memang memakai dua cara untuk berkomukasi, yaitu
dengan bahasa verbal dan bahasa nonverbal. Bahasa verbal dilakukan dengan
menggunakan alat atau media bahasa lisan dan bahasa tulisan ,sedangkan bahasa
nonverbal dilakukan menggunakan media selain bahasa, media yang digunakan dalam
bahasa nonverbal yaitu berupa symbol, isyarat, kode dan bunyi seperti tanda
lalu lintas, morse, lambayan tangan, sirene, tentongan atau terompet. Dan dua
cara tersebut menunjukan bahwa bahasa bisa pula dipergunakan oleh orang orang
yang memiliki keterbatasan secara lisan, seperti pada bahasa isyarat yang
digunakan oleh para penderita tunarungu untuk berkomunikasi, contohnya simbol
yang terdapat disekeliling kita, morse yang sering digunakan oleh para pendaki
apabila ada sesuatu dan sebagainya, jadi bahasa tersebut tidak dapat digunakan
tanpa memperlajarinya terlebih dahulu supaya bisa dipergunakan dalam
berkomunikasi dengan orang yang bersangkutan.
Berdasarkan situasi
pemakaiannya bahasa digunakan dalam formal, semiformal dan nonformal. Dalam
bahasa formal dan semiformal biasanya digunakan pada situasi resmi, status
komunikan tinggi, dalam pendidikan dan pada saat topic pembicaraan bersifat
yang serius. Sedangkan pada bahasa nonformal biasanya digunakan jika penutur
dan komunikasinya dari etnik yang sama, pada sesama teman, mitra yang status
sosialnya tidak tinggi dan yang lainnya. Jadi penetapan penggunaan bahasa dalam
berkomunikasi bergantung pada situasi, topic pembicaraan serta bentuk hubungan
antar pelaku.
Bahasa bersifat multifungsi.
Tanpa bahasa orang akan sulit untuk berinteraksi ataupun timbal balik dengan
sesama. Adapun menurut pandangan Isna Sulastri "hubungan yang sangat erat
sumber daya bahasa yang di miliki seseorang".
Menurut beliau, kita
dapat memahami orang lain dengan baik apabila kita bersedia mendengarkan dengan
baik apa yang dikatakan orang lain dan mau membaca dengan baik apa yang
dituliskan orang lain. Sebaliknya kita dapat membuat orang lain memahami kita
dengan baik, apabila kita mewicara dan atau menulis dengan baik untuk orang
lain. Dengan kata lain, saling memahami ini sangat bertemali dengan kemauan dan
keterampilan kita dalam mendengarkan, mewicara, membaca dan menulis.
Ketika kita
mendengarkan orang lain, membaca tulisan orang lain, mewicara dengan orang lain
dan menulis untuk orang lain, berarti kita berkomunikasi dengan
orang lain. Agar komunikasi ini berdaya-guna (efektif), kita perlu
membina keterampilan mendengarkan, mewicara, membaca dan menulis. Semua
keterampilan ini dapat dimiliki apabila kita mau mempelajari dan
membinanya secara terus menerus. Manusia yang tidak mau membina dirinya sendiri
tidak akan memiliki keterampilan tersebut, sebab semua keterampilan itu
belum dimiliki sejak kita dilahirkan.
"Pentingkah bahasa
indonesia buat saya?" Tentu sangat penting karena dengan berbahasa
indonesia yang baik, benar dan berstruktur kata yang bagus, maka bisa
terlihatlah tabiat seseorang. Adapun pandangan Abdul Aziz dikatakan bahwa ada
beberapa alasan mengapa kita perlu belajar bahasa Indonesia.
Menurut beliau, ada
beberapa alasan kenapa beliau perlu belajar bahasa Indonesia :
a. Bahasa menunjukkan bangsa
Sebuah ungkapan atau sebuah pepatah yang memakai 2 unsur
atau kata pokok yaitu bahasa dan bangsa. Dari dua unsur dapat disimpulkan 3
arti yaitu :
1. tabiat seseorang dapat dilihat dari cara bertutur kata
mereka
2. kesopansantunan seseorang menunjukkan asal keluarganya
3. bahasa yang sempurna menunjukkan peradaban yang tinggi
dari bangsa pemilik bahasa tersebut.
Kita bangga di dalam bahasa Indonesia kita diberikan pilihan
bahasa (diksi), misalnya saja saya penggunaan kata kamu, Anda, Abang, Kakak,
Bapak dan lain sebagainya. Saya dapat memilih dengan siapa saya bicara,
misalnya saya bicara dengan orang yang lebih tua dari saya maka saya dapat
memilih kata Anda, Abang, Kakak atau Bapak. Coba perhatikan penggunaan kata
“You” dalam bahasa Inggris, bagaimanakah mereka menggunakan kata itu? Kalau di
Indonesiakan bisa berarti tidak sopan bukan.
b. Ilmu Pengetahuan
Untuk mendapatkan ilmu pengetahuan itu kita harus belajar
bahasa Indonesia. Sejak kecil kita sekolah mulai dari sekolah di tingkat dasar,
menengah, atas dan sampai kuliah. Ilmu itu di ajarkan dalam bahasa Indonesia.
c. Sebelum mempelajari struktur bahasa Asing, pelajari dulu
struktur bahasa sendiri.
Jadi aneh kalau orang Indonesia bahasa Inggrisnya baik dan
struktur bahasanya bagus, tapi ketika diuji untuk menulis dalam bahasa
Indonesia jadi berantakan. Maka dari itu pondasi awal untuk mempelajari bahasa
asing baik itu bahasa Inggris, Jerman, Belanda, Jepang dan lain sebagainya maka
dari itu pelajari dulu struktur bahasa Indonesia dulu baru lanjut belajar
strukrur bahasa Asing.
Jadi bahasa Indonesia sanagat penting khususnya untuk Saya,
dan umumnya untuk kita semua. Dengan begitu kita mulai memperbaiki bahasa kita,
yaitu bahasa Indonesi. Dan Allah SWT akan senantiasa memberikan kemampuan
apabila makhluk ciptaan-Nya mempunyai kemauan.
Hal
yang menyenangkan selama mengikuti perkuliahan bahasa Indonesia. Yaitu di saat
saya berkenalan dengan Ibu Isna Sulastri melalui dunia maya. Saya senang
sekali sudah berkenalan dengan beliau terlebih dahulu dibanding dengan teman
saya yang ada di kelas. Beliau orang yang sangat baik, dari tutur kata yang
disampaikan di kelas maupun di dunia maya, beliau orang yang sangat
menyenangkan. Disaat pelajaran bahasa Indonesia saya senang diberikan tugas
membuat Blog, karena saya bisa lebih memahami tentang Blog, dan lebih banyak
ilmu.
Namun yang kurang menyenangkan disaat saya membuat Blog, ada kesulitan sampai berkali-kali saya mengulanginya. Hingga saya pulang larut malam.
Namun yang kurang menyenangkan disaat saya membuat Blog, ada kesulitan sampai berkali-kali saya mengulanginya. Hingga saya pulang larut malam.
I.
Pendahuluan
Membaca
seperti telah diketahui bahwa membaca banyak manfaatnya. Namun sebelum kemanfaat
membaca terlebih dahulu harus tahu apa itu membaca.
Menurut
saya membaca adalah menjelajah dunia tanpa harus fisik yang terjun dengan
membaca kita bisa banyak tahu apa yang belum kita ketahui, membaca adalah
sarana untuk melatih penelaran, melatih lidah agar tidak kelu, melatih mata,
melatih kecakapan kita dalam ilmu pengetahuan.
Tampubolon (1993) menjelaskan pada hakikatnya membaca adalah kegiatan fisik dan mental untuk menemukan makna dari tulisan, walaupun dalam kegiatan itu terjadi proses pengenalan huruf-huruf. Dikatakan kegiatan fisik, karena bagian-bagian tubuh khususnya mata, yang melakukannya. Dikatakan kegiatan mental karena bagian-bagian pikiran khususnya persepsi dan ingatan, terlibat didalamnya. Dari definisi ini, kiranya dapat dilihat bahwa menemukan makna dari bacaan (tulisan) adalah tujuan utama membaca, dan bukan mengenali huruf-huruf. Diperjelas oleh pendapat Smith (Ginting, 2005) bahwa membaca merupakan suatu proses membangun pemahaman dari teks yang tertulis. (www1.bpkpenabur.or.id/jurnal/04/017-035.pdf ).
Proses membaca menurut Burn, Roe dan Ross (1984) merupakan proses penerimaan simbol oleh sensori, kemudian mengintererpretasikan simbol, atau kata yang dilihat atau mempersepsikan, mengikuti logika dan pola tatabahasa dari kata-kata yang ditulis penulis, mengenali hubungan antara simbol dan suara antara kata-kata dan apa yang ingin ditampilkan, menghubungkan kata-kata kembali kepada pengalaman langsung untuk memberikan kata-kata yang bermakna dan mengingat apa yang merela pelajari dimasa lalu dan menggabungkan ide baru dan fakta serta menyetujui minat individu dan sikap yang merasakan tugas membaca.
Ginting (2005) menyebutkan bahwa membaca merupakan proses ganda meliputi proses penglihatan dan proses tanggapan. Proses penglihatan dijabarkan oleh Wassman & Rinsky (Ginting, 2005), sebagai proses penglihatan, membaca bergantung pada kemampuan melihat simbol-simbol, oleh karena itu, mata memainkan peranan penting. Dan sebagai proses tanggapan dijabarkan Ahuja (Ginting, 2005), membaca menunjukkan interpretasi segala sesuatu yang kita persepsi. Proses membaca juga meliputi identifikasi simbol-simbol bunyi dan mengumpulkan makna melalui simbol-simbol tersebut. Broughton (Gunting, 2005) mengemukakan membaca merupakan keterampilan yang bersifat pemahaman (comprehension skills) yang dapat dianggap berada pada urutan yang lebih tinggi (higher order). (www1.bpkpenabur.or.id/jurnal/04/017-035.pdf).
Membaca membantu kita untuk lebih
pintar dan lebih mengerti serta lebih faham. Sudah tertata jelas dengan
pengertian – pengertian dari para ahli diatas. Bahwa membaca bisa disimpulkan
dengan penerimaan simbol-simbol oleh sensori, merupakan kegiatan fisik dan mental
serta merupakan transmisi dalam pemikiran.
II.
Manfaat membaca
Membaca
sangat banyak manfaat dan faedahnya membaca bisa membukakan pikiran kita.
Dengan membaca kita bisa berekreasi mengetahui segalanya, kita bisa
belajar aktif dalam baca adapun menurut Andre Wongso ada 8 (delapan) manfaat
membaca.
1.
Membaca membangun pondasi yang kuat untuk dapat mempelajari dan memahami
berbagai disiplin ilmu sekaligus mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
2. Senang membaca meningkatkan kecerdasan verbal dan lingusitik karena membaca memperkaya kosa kata dan kekuatan kata-kata.
3. Membaca mencegah rabun mata, karena membaca melatih dan mengaktifkan otot-otot mata.
4. Membaca mencegah kepikunan karena melibatkan tingkat konsentrasi lebih besar, mengaktifkan, dan menyegarkan pikiran.
5. Kegemaran membaca membantu meningkatkan kecerdasan, serta meningkatkan daya kreativitas dan imajinasi.
6. Membaca membantu memperbaiki rasa percaya diri, mengembangkan kemampuan memanajemen emosi, dan meningkatkan kemampuan melakukan interaksi sosial positif di mana pun dan kapan pun.
7. Membaca membentuk karakter dan kepribadian, sampai-sampai ada pepatah yang mengatakan, "Apa yang kita baca sekarang, seperti itulah kita 20 tahun yang akan datang".
8. Membaca menjadikan kita lebih dewasa, lebih arif dan bijaksana dalam menjalani kehidupan.
2. Senang membaca meningkatkan kecerdasan verbal dan lingusitik karena membaca memperkaya kosa kata dan kekuatan kata-kata.
3. Membaca mencegah rabun mata, karena membaca melatih dan mengaktifkan otot-otot mata.
4. Membaca mencegah kepikunan karena melibatkan tingkat konsentrasi lebih besar, mengaktifkan, dan menyegarkan pikiran.
5. Kegemaran membaca membantu meningkatkan kecerdasan, serta meningkatkan daya kreativitas dan imajinasi.
6. Membaca membantu memperbaiki rasa percaya diri, mengembangkan kemampuan memanajemen emosi, dan meningkatkan kemampuan melakukan interaksi sosial positif di mana pun dan kapan pun.
7. Membaca membentuk karakter dan kepribadian, sampai-sampai ada pepatah yang mengatakan, "Apa yang kita baca sekarang, seperti itulah kita 20 tahun yang akan datang".
8. Membaca menjadikan kita lebih dewasa, lebih arif dan bijaksana dalam menjalani kehidupan.
Bagaimanapun
membaca adalah kunci untuk membuka jendela dunia. Kita ketahui apabila tidak
bisa membaca kita pasti gampang di bodohi oleh orang.
Adapun
manfaat membaca karya tulis ilmiah yaitu kita bisa mempelajari apa-apa
saja yang belum kita ketahui ataupun kekurangan kita , danm kita juga bias
mempelajari karya tulis ilmiah yang kit abaca sangat di harapkan apabilakita
bias mengplikasikannya dan itu pula kita bias menganalisis karya tulis ilmiah
yang kita baca agar bias memperbaiki karya tulis ilmiah kita ataupun kita
bias mencoba membuat karya tulis ilmiah seperti itu tanpa harus menjiplaknya.
Kesadaran berbahasa
Kesadaran
berbahasa tercermin pada tanggung jawab, sikap, perasaan memiliki bahasa yang
pada gilirannya menimbulkan kemauan untuk ikut membina dan mengembangkan
bahasa. Kesadaran ini menimbulkan sikap, bagaimana bertingkah laku dalam
menggunakan bahasanya. Bahkan ada yang berpendapat bahwa bahasa yang dikuasai
sekarang adalah warisan nenek moyang yang menurut pendapatnya bahwa ia
tiba-tiba tahu tentang bahasanya.
Menurut
hemat penulis, yang dimaksud dengan kesadaran berbahasa ialah sikap seseorang
baik secara sendiri-sendiri maupun secara bersama-sama bertanggung jawab
sehingga menimbulkan rasa memiliki suatu bahasa dan dengan demikian ia
berkemauan untuk ikut membina dan mengembangkan bahasa itu. Ciri-ciri :
Sikap terhadap
bahasa dan berbahasa
Tanggung jawab
terhadap bahasa dan berbahasa
Rasa memilki bahasa
Berkemauan membina
dan mengembangkan bahasa
Orang
yang hanya menguasai satu bahasa disebut monolingual, yang menguasai dua bahasa
disebut bilingual atau dwibahasawan, dan orang yang menguasai lebih dari dua
bahasa disebut multilingual. Soal Bahasa Daerah dan Bahasa Indonesia dua-duanya
dijamin dalam UUD 1945. Ciri orang yang bertanggungjawab terhadap bahasa dan
pemakaian bahasa adalah :
Selalu berhati-hati
menggunakan bahasa
Tidak merasa senang
melihat orang lain menggunakan bahsa secara serampangan
Memeperingatkan
pengguna bahsa kalau terjadi kekeliruan
Tertarik
perhatiannya kalau orang menjelaskan hal yang berhubungan dengan bahasa
Dapat mengoreksi
pemakaian bahasa orang lain
Berusaha menambah
pengetahuan tentang bahasa tersebut
Bertanya pada
ahlinya kalau menghadapi persoalan bahasa.
Sikap
terhadap Bahasa dan Berbahasa, menurut St. Takdir Alisyahbana (Arman Halim
I.Ed, 1976: 40)” mengatakan tiap bahasa adalah penjelmaan yang unik dari suatu
kebudayaan yang unik…”. Karena bahasa adalah penjelmaan yang unik dari suatu
kebudayaan maka bahasa di pengaruhi oleh pemakai bahasa yang pada dasarnya unik
pula.
Harimurti
kridalaksana (1978 : 98) mengatakan bahwa BI dipergunakan untuk
keperluan-keperluan resmi, yaitu dalam:
Komunikasi resmi
Wacana ilmiah
Khotbah, ceramah dan
kuliah
Bercakap- cakap
dengan orang yang dihormati
Sikap
terhadap bahsa dan berbahasa dapat dilihat dari dua segi, yakni :
Sikap positif
Sikap negative
Menurut
Nancy Parrot Hickerson ( 1980) “ orang harus menyadari bahwa bahasa mempunyai
nilai penting sebagai simbol nasional dan identitas etnik”. Khusus di
Indonesia, BI dikatakan sebagai lambang kebanggaan dan identitas daerah(lihat
Hasil Perumusan Seminar Politik Bahasa Nasioanal, pusat Bahasa : 1976)
Rasa memiliki bahasa maksudnya bahasa sudah dianggap kebutuhan pribadi yang esensial, milik pribadi, dijaga dan dipelihara. Bahasa adalah sesuatu yang kita dapat dengan proses belajar yang kemudian harus kita sadari bahwa bahasa itu adalah milik kita.
Partisipasi dalam pembinan bahasa bukti keikutsertaan itu terutama dari pemaparan bahasa yang tertib. Jadi, kalau seseorang telah hati-hati berbicara atau menulis sehingga bahasanya terpelihara, tidak ada kesalahan dilihat dari segi kaidah bahasa, maka keadaan ini telah menandakan bahwa dia telah berpartisipasi dalam pembinaan bahasa. Partisipasi seperti ini penulis namakan partisipasi informal. Dalam partisipasi formal terlihat usaha kita berupa kegiatan pembinaan melalui pertemuan formal.Termasuk disini sumbangan pikiran dalam bentuk lisan atau tertulis yang mendukung usaha pembinaan bahasa. kita ikut berpartisipasi dalam forum diskusi, lokakarya, seminar, musyawah,dan lain-lain. Kita menyebarkan tulisan baik berupa buku, pemuatan disurat kabar atau majalah tentang persoalan ke bahasa. Jadi, kita adalah peserta aktif.
Rasa memiliki bahasa maksudnya bahasa sudah dianggap kebutuhan pribadi yang esensial, milik pribadi, dijaga dan dipelihara. Bahasa adalah sesuatu yang kita dapat dengan proses belajar yang kemudian harus kita sadari bahwa bahasa itu adalah milik kita.
Partisipasi dalam pembinan bahasa bukti keikutsertaan itu terutama dari pemaparan bahasa yang tertib. Jadi, kalau seseorang telah hati-hati berbicara atau menulis sehingga bahasanya terpelihara, tidak ada kesalahan dilihat dari segi kaidah bahasa, maka keadaan ini telah menandakan bahwa dia telah berpartisipasi dalam pembinaan bahasa. Partisipasi seperti ini penulis namakan partisipasi informal. Dalam partisipasi formal terlihat usaha kita berupa kegiatan pembinaan melalui pertemuan formal.Termasuk disini sumbangan pikiran dalam bentuk lisan atau tertulis yang mendukung usaha pembinaan bahasa. kita ikut berpartisipasi dalam forum diskusi, lokakarya, seminar, musyawah,dan lain-lain. Kita menyebarkan tulisan baik berupa buku, pemuatan disurat kabar atau majalah tentang persoalan ke bahasa. Jadi, kita adalah peserta aktif.
Mata
Kuliah : Bahasa
Indonesia
Dosen
: Hj. Isna Sulastri, Dra. M. Pd.
Nama
: Andini Rizki Rilanti
NIM
: 41032151111039
Tanggal
: April 7, 2012
BAGIAN A
Petunjuk
1
1. Kerjakanlah soal di bawah ini dengan cara menghitamkan huruf B jika
pernyataan yang terdapat
dalam soal, Anda anggap benar dan hitamkan S jika salah. Contoh jika jawaban betul: ( B-S ).
2. Jawaban ditulis langsung pada lembar soal ini. Untuk ini silakan dikopi paste terlebih dahulu.
3. Pengetikan soal ini belum tertata rapi maka rapikanlah dalam blog Anda.
dalam soal, Anda anggap benar dan hitamkan S jika salah. Contoh jika jawaban betul: ( B-S ).
2. Jawaban ditulis langsung pada lembar soal ini. Untuk ini silakan dikopi paste terlebih dahulu.
3. Pengetikan soal ini belum tertata rapi maka rapikanlah dalam blog Anda.
SOAL
1. Tujuan utama
perkuliahan Bahasa Indonesia adalah untuk menumbuhkembangkan
keterampilan berbahasa mahasiswa, baik lisan atau pun tulisan ( B-S ).
2. Salah satu upaya
menumbuhkembangkan keterampilan berbahasa mahasiswa adalah
dengan menumbuhkan kesadaran berbahasa Indonesianya terlebih dahulu ( B-S ).
dengan menumbuhkan kesadaran berbahasa Indonesianya terlebih dahulu ( B-S ).
3. Kesadaran
berbahasa seseorang tidak dapat dilihat dari tanggung jawab dan sikapnya
terhadap bahasa Indonesia ( B-S
).
4. Mahasiswa Program
Studi Matematika tidak perlu memiliki kesadaran berbahasa Indonesia
sebab mereka tidak akan menjadi guru bahasa Indonesia (B-S).
5. Membiasakan diri
berbahasa sesuai kaidah bahasa Indonesia terutama di dalam
forum-forum resmi, merupakan wujud tanggung jawab seseorang terhadap
bahasanya ( B – S ).
6. Menurut Mansoer
Pateda, tanggung jawab terhadap bahasa dan berbahasa dapat diwujudkan hanya
dalam bentuk partisipasi formal ( B – S
).
7. Pengguna bahasa
yang berpartisipasi secara formal, biasanya dengan kesadaran sendiri
berusaha untuk menjadi peserta aktif dalam setiap kegiatan kebahasaan (B-S).
8. Mahasiswa Program
Studi Matematika idealnya berpartisipasi dalam kegiatan pembinaan bahasa,
minimal dalam bentuk partisipasi formal (B-S).
9. Salah satu contoh
partisipasi formal yang dapat dan patut dilakukan mahasiswa Program Studi
Matematika adalah berupaya untuk selalu berhati-hati dalam berbahasa sehingga
bahasa yang
digunakannya senantiasa tertib dan terpelihara ( B – S ).
digunakannya senantiasa tertib dan terpelihara ( B – S ).
10.Mampu menghafal
kaidah bahasa Indonesia dengan baik tanpa berlatih mengimplementasikannya belum
menjamin seseorang akan menjadi pengguna bahasa yang baik (B-S).
11.Mahasiswa Program
Studi Matematika yang sudah berusaha untuk berbahasa sesuai kaidah bahasa
Indonesia dalam forum-forum resmi, merupakan pertanda bahwa dia sudah memiliki
kesadaran berbahasa (B-S).
12. Kalimat efektif
biasanya tidak komunikatif (B-S).
13. Kalimat yang
ambigu termasuk salah satu contoh kalimat efektif ( B-S )
14. Kalimat ambigu
adalah kalimat yang tidak memiliki struktur yang lengkap ( B-S ).
15. Penggunaan bahasa
Indonesia yang baik dapat dilihat antara lain dari keefektifan kalimat
serta ketepatan diksi dan ejaannya (B-S).
serta ketepatan diksi dan ejaannya (B-S).
BAGIAN B
Petunjuk
Jawablah soal berikut dengan
mempergunakan bahasa Indonesia yang baik dan bernalar
karena bahasa jawaban Anda termasuk bagian yang dinilai.
karena bahasa jawaban Anda termasuk bagian yang dinilai.
SOAL
Ada pernyataan yang berbunyi,
“Maju mundurnya suatu bahasa sangat ditentukan oleh
kesadaran berbahasa pemakai
bahasa itu sendiri”.
1.
Setujukan Anda
dengan pandangan tersebut? Apa alasannya? Tulislah argumentasi
Anda terkait
ini dalam satu paragraf.
ini dalam satu paragraf.
Jawab
: Setuju, karena dengan adanya kesadaran diri dari pemakai bahasa itu
biasa mencerminkan tanggung jawab terhadap bahasa dan berbahasa. Tanggung jawab
terhadap bahasa dan berbahasa sangatlah diperlukan untuk menghindari salah
pengertian. Karena tanpa ada kesadaran dari pemakai bahasa maka banyak
kekeliruan, kesalahan dalam menggunakan bahasa semakin banyak dan sebagainya.
Bahasa pula merupakan kebutuhan pribadi yang esensial, milik pribadi, dijaga
dan dipelihara. Jadi, setuju apabila maju mundurnya suatu bahasa sangat
ditentukan oleh kesadaran berbahasa pemakai bahasa itu sendiri. Untuk
berpartisipasi dalam pembinaan bahasa kita bisa dengan cara partisipasi
fomal dan informal.
2.
Tulislah minimal
lima ciri orang yang memiliki Kesadaran Berbahasa. Uraikan masing-masingnya
dengan singkat.
Jawab
: 1. Selalu berhati-hati dalam menggunakan bahasa ( jadi selalu berhati-hati
dalam penggunaan bahasa karena memperlihatkan kesadaran berbahasa )
2.Ttanggung jawab terhadap bahasa dan berbahasa (tanggung jawab sanagat
diperlukan untuk menghindari salah pengertian dan kekeliruan)
3. Rasa ikut memilki bahasa ( rasa memilki bahasa maksudnya sudah dianggap
kebutuhan pribadi yang esensial, milik pribadi, dijaga dan dipelihara)
4.Sikap terhadap bahasa dan berbahasa ( sikap terhadap bahasa dapat dilihat
dari dua segi yakni sikap positif dan sikap negatif, sikap positif dapat dilihat
dari pelaksanaan bahasa dalam pemakai bahasa dalam kehidupan sehari-hari)
5. Berkemauan membina dan mengembangkan bahasa ( maksudnya ada dari diri
sendiri kesadaran untuk membina dan mengembangkan bahasa)
3.
Sudahkah Anda memiliki
kelima ciri tersebut? Jelaskanlah dengan argumentasi yang bernalar.
Jawab :
Belum semua saya memiliki ciri yang disebutkan diatas namun saya berusaha untuk
memiliki cirri yang telah di sebutkan diatas. Untuk melakukan cirri –ciri itu
sangatlah tidak mudahapalagi untuk pemula seprti saya. Banyak sekali
factor-faktor yang mempengaruhi cara berbahasa saya. Muali dari keluarga,
sahabat, teman, tetangga, itu menjadi factor yang mempengaruhinya. Jadi saya
sedikit demi sedikit untuk memiliki cirri semua itu.
4.
Upaya apakah yang
sebaiknya dilakukan untuk meningkatkan keterampilan berbahasa Anda?
Jelaskanlah.
Jelaskanlah.
Jawab
: Upaya yang sebaiknya dialakukan adalah menanam kesadaran terhadap diri kita
sendiri untuk meningkatkan keterampilan berbahasa, dimulai dengan menulis,
membenahai cara berbicara, dan harus mempunyai rasa untuk memiliki bahasa untuk
bisa memelihara, menjaga, dan mengembangkan serta membina bahasa yang kita
miliki.
Bandung,
25 April 2012
Andini
Rizki Rilanti
Tidak ada komentar:
Posting Komentar