Selasa, 24 April 2012

Laporan



Andini rizki rilanti
41032151111039
Matematika
Tugas bahasa Indonesia
Mengapa saya harus mempelajari bahasa Indonesia?
Kita semua mengetahui bahwa bahasa Indonesia adalah Bahasa Nasional di negara kita. Bahasa Indonesia, apabila tidak pelajari oleh bangsa Indonesia sendiri, maka siapa lagi yang akan mempelajari dan melestarikannya. Pandangan Ary Sudaryanto berikut ini memaparkan "dalam kehidupan, bahasa berfungsi sebagai alat untuk berkomunikasi, alat mengekspresikan diri, alat berinteraksi ,alat beradaptasi ,alat control social dan sebagainya. Selaku makhluk social yang memperhatikan orang lain sebagai mitra berkomunikasi manusia memang memakai dua cara untuk berkomukasi, yaitu dengan bahasa verbal dan bahasa nonverbal. Bahasa verbal dilakukan dengan menggunakan alat atau media bahasa lisan dan bahasa tulisan ,sedangkan bahasa nonverbal dilakukan menggunakan media selain bahasa, media yang digunakan dalam bahasa nonverbal yaitu berupa symbol, isyarat, kode dan bunyi seperti tanda lalu lintas, morse, lambayan tangan, sirene, tentongan atau terompet. Dan dua cara tersebut menunjukan bahwa bahasa bisa pula dipergunakan oleh orang orang yang memiliki keterbatasan secara lisan, seperti pada bahasa isyarat yang digunakan oleh para penderita tunarungu untuk berkomunikasi, contohnya simbol yang terdapat disekeliling kita, morse yang sering digunakan oleh para pendaki apabila ada sesuatu dan sebagainya, jadi bahasa tersebut tidak dapat digunakan tanpa memperlajarinya terlebih dahulu supaya bisa dipergunakan dalam berkomunikasi dengan orang yang bersangkutan.

Berdasarkan situasi pemakaiannya bahasa digunakan dalam formal, semiformal dan nonformal. Dalam bahasa formal dan semiformal biasanya digunakan pada situasi resmi, status komunikan tinggi, dalam pendidikan dan pada saat topic pembicaraan bersifat yang serius. Sedangkan pada bahasa nonformal biasanya digunakan jika penutur dan komunikasinya dari etnik yang sama, pada sesama teman, mitra yang status sosialnya tidak tinggi dan yang lainnya. Jadi penetapan penggunaan bahasa dalam berkomunikasi bergantung pada situasi, topic pembicaraan serta bentuk hubungan antar pelaku.
Bahasa bersifat multifungsi. Tanpa bahasa orang akan sulit untuk berinteraksi ataupun timbal balik dengan sesama. Adapun menurut pandangan Isna Sulastri "hubungan yang sangat erat sumber daya bahasa  yang di miliki seseorang".
Menurut beliau, kita dapat memahami orang lain dengan baik apabila kita bersedia mendengarkan dengan baik apa yang dikatakan orang lain dan mau membaca dengan baik apa yang dituliskan orang lain. Sebaliknya kita dapat membuat orang lain memahami kita dengan baik, apabila kita mewicara dan atau menulis dengan baik untuk orang lain. Dengan kata lain, saling memahami ini sangat bertemali dengan kemauan dan keterampilan kita dalam mendengarkan, mewicara, membaca dan menulis.
Ketika kita mendengarkan orang lain, membaca tulisan orang lain, mewicara dengan orang lain dan  menulis untuk orang lain, berarti kita  berkomunikasi dengan orang lain. Agar  komunikasi ini berdaya-guna (efektif), kita perlu membina keterampilan mendengarkan, mewicara, membaca dan menulis. Semua  keterampilan ini dapat dimiliki  apabila kita mau mempelajari dan membinanya secara terus menerus. Manusia yang tidak mau membina dirinya sendiri tidak akan memiliki  keterampilan tersebut, sebab semua keterampilan itu belum dimiliki sejak kita dilahirkan.
"Pentingkah bahasa indonesia buat saya?" Tentu sangat penting karena dengan berbahasa indonesia yang baik, benar dan berstruktur kata yang bagus, maka bisa terlihatlah tabiat seseorang. Adapun pandangan Abdul Aziz dikatakan bahwa ada beberapa alasan mengapa kita perlu belajar bahasa Indonesia.
Menurut beliau, ada beberapa alasan kenapa beliau perlu belajar bahasa Indonesia :
a. Bahasa menunjukkan bangsa
Sebuah ungkapan atau sebuah pepatah yang memakai 2 unsur atau kata pokok yaitu bahasa dan bangsa. Dari dua unsur dapat disimpulkan 3 arti yaitu :
1. tabiat seseorang dapat dilihat dari cara bertutur kata mereka
2. kesopansantunan seseorang menunjukkan asal keluarganya
3. bahasa yang sempurna menunjukkan peradaban yang tinggi dari bangsa pemilik bahasa tersebut.
Kita bangga di dalam bahasa Indonesia kita diberikan pilihan bahasa (diksi), misalnya saja saya penggunaan kata kamu, Anda, Abang, Kakak, Bapak dan lain sebagainya. Saya dapat memilih dengan siapa saya bicara, misalnya saya bicara dengan orang yang lebih tua dari saya maka saya dapat memilih kata Anda, Abang, Kakak atau Bapak. Coba perhatikan penggunaan kata “You” dalam bahasa Inggris, bagaimanakah mereka menggunakan kata itu? Kalau di Indonesiakan bisa berarti tidak sopan bukan.
b. Ilmu Pengetahuan
Untuk mendapatkan ilmu pengetahuan itu kita harus belajar bahasa Indonesia. Sejak kecil kita sekolah mulai dari sekolah di tingkat dasar, menengah, atas dan sampai kuliah. Ilmu itu di ajarkan dalam bahasa Indonesia.
c. Sebelum mempelajari struktur bahasa Asing, pelajari dulu struktur bahasa sendiri.
Jadi aneh kalau orang Indonesia bahasa Inggrisnya baik dan struktur bahasanya bagus, tapi ketika diuji untuk menulis dalam bahasa Indonesia jadi berantakan. Maka dari itu pondasi awal untuk mempelajari bahasa asing baik itu bahasa Inggris, Jerman, Belanda, Jepang dan lain sebagainya maka dari itu pelajari dulu struktur bahasa Indonesia dulu baru lanjut belajar strukrur bahasa Asing.
Jadi bahasa Indonesia sanagat penting khususnya untuk Saya, dan umumnya untuk kita semua. Dengan begitu kita mulai memperbaiki bahasa kita, yaitu bahasa Indonesi. Dan Allah SWT akan senantiasa memberikan kemampuan apabila makhluk ciptaan-Nya mempunyai kemauan.



Hal yang menyenangkan selama mengikuti perkuliahan bahasa Indonesia. Yaitu di saat saya  berkenalan dengan Ibu Isna Sulastri melalui dunia maya. Saya senang sekali sudah berkenalan dengan beliau terlebih dahulu dibanding dengan teman saya yang ada di kelas. Beliau orang yang sangat baik, dari tutur kata yang disampaikan di kelas maupun di dunia maya, beliau orang yang sangat menyenangkan. Disaat pelajaran bahasa Indonesia saya senang diberikan tugas membuat Blog, karena saya bisa lebih memahami tentang Blog, dan lebih banyak ilmu.
Namun yang kurang menyenangkan disaat saya membuat Blog, ada kesulitan sampai berkali-kali saya mengulanginya. Hingga saya pulang larut malam.

        I.            Pendahuluan
Membaca seperti telah diketahui bahwa membaca banyak manfaatnya. Namun sebelum kemanfaat membaca terlebih dahulu harus tahu apa itu membaca.
Menurut saya membaca adalah menjelajah dunia tanpa harus fisik yang terjun dengan membaca kita bisa banyak tahu apa yang belum kita ketahui, membaca adalah sarana untuk melatih penelaran, melatih lidah agar tidak kelu, melatih mata, melatih kecakapan kita dalam ilmu pengetahuan.



Tampubolon (1993) menjelaskan pada hakikatnya membaca adalah kegiatan fisik dan mental untuk menemukan makna dari tulisan, walaupun dalam kegiatan itu terjadi proses pengenalan huruf-huruf. Dikatakan kegiatan fisik, karena bagian-bagian tubuh khususnya mata, yang melakukannya. Dikatakan kegiatan mental karena bagian-bagian pikiran khususnya persepsi dan ingatan, terlibat didalamnya. Dari definisi ini, kiranya dapat dilihat bahwa menemukan makna dari bacaan (tulisan) adalah tujuan utama membaca, dan bukan mengenali huruf-huruf. Diperjelas oleh pendapat Smith (Ginting, 2005) bahwa membaca merupakan suatu proses membangun pemahaman dari teks yang tertulis. (www1.bpkpenabur.or.id/jurnal/04/017-035.pdf ).


Proses membaca menurut Burn, Roe dan Ross (1984) merupakan proses penerimaan simbol oleh sensori, kemudian mengintererpretasikan simbol, atau kata yang dilihat atau mempersepsikan, mengikuti logika dan pola tatabahasa dari kata-kata yang ditulis penulis, mengenali hubungan antara simbol dan suara antara kata-kata dan apa yang ingin ditampilkan, menghubungkan kata-kata kembali kepada pengalaman langsung untuk memberikan kata-kata yang bermakna dan mengingat apa yang merela pelajari dimasa lalu dan menggabungkan ide baru dan fakta serta menyetujui minat individu dan sikap yang merasakan tugas membaca.





Ginting (2005) menyebutkan bahwa membaca merupakan proses ganda meliputi proses penglihatan dan proses tanggapan. Proses penglihatan dijabarkan oleh Wassman & Rinsky (Ginting, 2005), sebagai proses penglihatan, membaca bergantung pada kemampuan melihat simbol-simbol, oleh karena itu, mata memainkan peranan penting. Dan sebagai proses tanggapan dijabarkan Ahuja (Ginting, 2005), membaca menunjukkan interpretasi segala sesuatu yang kita persepsi. Proses membaca juga meliputi identifikasi simbol-simbol bunyi dan mengumpulkan makna melalui simbol-simbol tersebut. Broughton (Gunting, 2005) mengemukakan membaca merupakan keterampilan yang bersifat pemahaman (comprehension skills) yang dapat dianggap berada pada urutan yang lebih tinggi (higher order). (www1.bpkpenabur.or.id/jurnal/04/017-035.pdf).
Membaca membantu kita untuk lebih pintar dan lebih mengerti serta lebih faham. Sudah tertata jelas dengan pengertian – pengertian dari para ahli diatas. Bahwa membaca bisa disimpulkan dengan penerimaan simbol-simbol oleh sensori, merupakan kegiatan fisik dan mental serta merupakan transmisi dalam pemikiran.
      II.            Manfaat membaca
Membaca sangat banyak manfaat dan faedahnya membaca bisa membukakan pikiran kita. Dengan membaca kita bisa berekreasi  mengetahui segalanya, kita bisa belajar aktif dalam baca adapun menurut Andre Wongso ada 8 (delapan) manfaat membaca.
1. Membaca membangun pondasi yang kuat untuk dapat mempelajari dan memahami berbagai disiplin ilmu sekaligus mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
2. Senang membaca meningkatkan kecerdasan verbal dan lingusitik karena membaca memperkaya kosa kata dan kekuatan kata-kata.
3. Membaca mencegah rabun mata, karena membaca melatih dan mengaktifkan otot-otot mata.
4. Membaca mencegah kepikunan karena melibatkan tingkat konsentrasi lebih besar, mengaktifkan, dan menyegarkan pikiran.
5. Kegemaran membaca membantu meningkatkan kecerdasan, serta meningkatkan daya kreativitas dan imajinasi.
6. Membaca membantu memperbaiki rasa percaya diri, mengembangkan kemampuan memanajemen emosi, dan meningkatkan kemampuan melakukan interaksi sosial positif di mana pun dan kapan pun.
7. Membaca membentuk karakter dan kepribadian, sampai-sampai ada pepatah yang mengatakan, "Apa yang kita baca sekarang, seperti itulah kita 20 tahun yang akan datang".
8. Membaca menjadikan kita lebih dewasa, lebih arif dan bijaksana dalam menjalani kehidupan.
Bagaimanapun membaca adalah kunci untuk membuka jendela dunia. Kita ketahui apabila tidak bisa membaca kita pasti gampang di bodohi oleh orang.
Adapun manfaat  membaca karya tulis ilmiah yaitu kita bisa mempelajari apa-apa saja yang belum kita ketahui ataupun kekurangan kita , danm kita juga bias mempelajari karya tulis ilmiah yang kit abaca sangat di harapkan apabilakita bias mengplikasikannya dan itu pula kita bias menganalisis karya tulis ilmiah yang kita baca  agar bias memperbaiki karya tulis ilmiah kita ataupun kita bias mencoba membuat karya tulis ilmiah seperti itu tanpa harus menjiplaknya.





Kesadaran berbahasa
Kesadaran berbahasa tercermin pada tanggung jawab, sikap, perasaan memiliki bahasa yang pada gilirannya menimbulkan kemauan untuk ikut membina dan mengembangkan bahasa. Kesadaran ini menimbulkan sikap, bagaimana bertingkah laku dalam menggunakan bahasanya. Bahkan ada yang berpendapat bahwa bahasa yang dikuasai sekarang adalah warisan nenek moyang yang menurut pendapatnya  bahwa ia tiba-tiba tahu tentang bahasanya.
Menurut hemat penulis, yang dimaksud dengan kesadaran berbahasa ialah sikap seseorang baik secara sendiri-sendiri maupun secara bersama-sama bertanggung jawab sehingga menimbulkan rasa memiliki suatu bahasa dan dengan demikian ia berkemauan untuk ikut  membina dan mengembangkan bahasa itu. Ciri-ciri :
         Sikap terhadap bahasa dan berbahasa
         Tanggung jawab terhadap bahasa dan berbahasa
         Rasa memilki bahasa
         Berkemauan membina dan mengembangkan bahasa

Orang yang hanya menguasai satu bahasa disebut monolingual, yang menguasai dua bahasa disebut bilingual atau dwibahasawan, dan orang yang menguasai lebih dari dua bahasa disebut multilingual. Soal Bahasa Daerah dan Bahasa Indonesia dua-duanya dijamin dalam UUD 1945. Ciri orang yang bertanggungjawab terhadap bahasa dan pemakaian bahasa adalah :
         Selalu berhati-hati menggunakan bahasa
         Tidak merasa senang melihat orang lain menggunakan bahsa secara serampangan
         Memeperingatkan pengguna bahsa kalau terjadi kekeliruan
         Tertarik perhatiannya kalau orang menjelaskan hal yang berhubungan dengan bahasa
         Dapat mengoreksi pemakaian bahasa orang lain
         Berusaha menambah pengetahuan tentang bahasa tersebut
         Bertanya pada ahlinya kalau menghadapi persoalan bahasa.


Sikap terhadap Bahasa dan Berbahasa, menurut St. Takdir Alisyahbana (Arman Halim I.Ed, 1976: 40)” mengatakan tiap bahasa adalah penjelmaan yang unik dari suatu kebudayaan yang unik…”. Karena bahasa adalah penjelmaan yang unik dari suatu kebudayaan maka bahasa di pengaruhi oleh pemakai bahasa yang pada dasarnya unik pula.
Harimurti kridalaksana (1978 : 98) mengatakan bahwa BI dipergunakan untuk keperluan-keperluan resmi, yaitu dalam:
         Komunikasi resmi
         Wacana ilmiah
         Khotbah, ceramah dan kuliah
         Bercakap- cakap dengan orang yang dihormati
Sikap terhadap bahsa dan berbahasa dapat dilihat dari dua segi, yakni :
         Sikap positif
         Sikap negative
Menurut Nancy Parrot Hickerson ( 1980) “ orang harus menyadari bahwa bahasa mempunyai nilai penting sebagai simbol nasional dan identitas etnik”. Khusus di Indonesia, BI dikatakan sebagai lambang kebanggaan dan identitas daerah(lihat Hasil Perumusan Seminar Politik Bahasa Nasioanal, pusat Bahasa : 1976)
Rasa memiliki bahasa maksudnya bahasa sudah dianggap kebutuhan pribadi yang esensial, milik pribadi, dijaga dan dipelihara. Bahasa adalah sesuatu yang kita dapat dengan proses belajar yang kemudian harus kita sadari bahwa bahasa itu adalah milik kita.
Partisipasi dalam pembinan bahasa bukti keikutsertaan itu terutama  dari pemaparan bahasa yang tertib. Jadi, kalau seseorang telah hati-hati berbicara atau menulis sehingga bahasanya terpelihara, tidak ada kesalahan dilihat dari segi kaidah bahasa, maka keadaan ini telah menandakan bahwa dia telah berpartisipasi dalam pembinaan bahasa. Partisipasi seperti ini penulis namakan partisipasi informal. Dalam partisipasi formal terlihat usaha kita berupa kegiatan pembinaan melalui pertemuan formal.Termasuk disini sumbangan pikiran dalam bentuk lisan atau tertulis yang mendukung usaha pembinaan bahasa. kita ikut berpartisipasi dalam forum diskusi, lokakarya, seminar, musyawah,dan lain-lain. Kita menyebarkan tulisan baik berupa buku, pemuatan disurat kabar atau majalah tentang persoalan ke bahasa. Jadi, kita adalah peserta aktif. 


Mata Kuliah      : Bahasa Indonesia                               
Dosen               : Hj. Isna Sulastri, Dra. M. Pd.
Nama               : Andini Rizki Rilanti
NIM                 : 41032151111039
Tanggal            : April 7, 2012

BAGIAN A

 
Petunjuk
1    1. Kerjakanlah soal di bawah ini dengan cara menghitamkan huruf B jika pernyataan yang terdapat
          dalam soal, Anda anggap benar dan hitamkan S jika salah. Contoh jika jawaban betul: ( B-S ).
      2. Jawaban ditulis langsung pada lembar soal ini. Untuk ini silakan dikopi paste terlebih dahulu.
      3. Pengetikan soal ini belum tertata rapi maka rapikanlah dalam blog Anda.

SOAL

1. Tujuan utama perkuliahan Bahasa Indonesia adalah untuk menumbuhkembangkan  keterampilan berbahasa mahasiswa, baik lisan atau pun tulisan ( B-S ).
2.  Salah satu upaya menumbuhkembangkan keterampilan berbahasa mahasiswa adalah
    dengan menumbuhkan kesadaran berbahasa Indonesianya terlebih dahulu ( B-S ).
3. Kesadaran berbahasa seseorang tidak dapat dilihat  dari tanggung jawab dan sikapnya terhadap bahasa Indonesia ( B-S ).
4. Mahasiswa Program Studi Matematika tidak perlu memiliki kesadaran berbahasa Indonesia sebab mereka tidak akan menjadi guru bahasa Indonesia (B-S).
5. Membiasakan diri berbahasa sesuai kaidah bahasa Indonesia terutama di dalam forum-forum resmi, merupakan wujud tanggung jawab seseorang terhadap bahasanya ( B – S  ).
6. Menurut Mansoer Pateda, tanggung jawab terhadap bahasa dan berbahasa dapat diwujudkan hanya dalam bentuk partisipasi formal ( B – S  ).
7. Pengguna bahasa yang berpartisipasi secara formal, biasanya dengan kesadaran sendiri berusaha untuk menjadi peserta aktif dalam setiap kegiatan kebahasaan (B-S).
8. Mahasiswa Program Studi Matematika idealnya berpartisipasi dalam kegiatan pembinaan bahasa,  minimal dalam bentuk partisipasi formal (B-S).
9. Salah satu contoh partisipasi formal yang dapat dan patut dilakukan mahasiswa  Program Studi Matematika adalah berupaya untuk selalu berhati-hati dalam berbahasa sehingga bahasa yang
    digunakannya senantiasa tertib dan terpelihara ( B – S ).
10.Mampu menghafal kaidah bahasa Indonesia dengan baik tanpa berlatih mengimplementasikannya belum menjamin seseorang akan menjadi pengguna bahasa yang baik (B-S).
11.Mahasiswa Program Studi Matematika yang sudah berusaha untuk berbahasa sesuai kaidah  bahasa Indonesia dalam forum-forum resmi, merupakan pertanda bahwa dia sudah memiliki kesadaran berbahasa (B-S).
12. Kalimat efektif biasanya tidak komunikatif (B-S).
13. Kalimat yang ambigu termasuk salah satu contoh kalimat efektif ( B-S )
14. Kalimat ambigu adalah kalimat yang tidak memiliki struktur yang lengkap ( B-S ).
15. Penggunaan bahasa Indonesia  yang baik dapat dilihat antara lain dari keefektifan kalimat
      serta ketepatan diksi dan ejaannya (B-S).


BAGIAN B

Petunjuk
Jawablah soal berikut dengan mempergunakan bahasa Indonesia yang baik dan bernalar
karena bahasa jawaban Anda termasuk bagian yang dinilai.

SOAL
Ada pernyataan yang berbunyi, “Maju mundurnya suatu bahasa sangat ditentukan oleh
kesadaran berbahasa pemakai bahasa itu sendiri”.
1.  Setujukan Anda dengan pandangan tersebut? Apa alasannya?  Tulislah argumentasi Anda terkait
    ini dalam satu paragraf.
Jawab              :  Setuju, karena dengan adanya kesadaran diri dari pemakai bahasa itu biasa mencerminkan tanggung jawab terhadap bahasa dan berbahasa. Tanggung jawab terhadap bahasa dan berbahasa sangatlah diperlukan untuk menghindari salah pengertian. Karena tanpa ada kesadaran dari pemakai bahasa  maka banyak kekeliruan, kesalahan dalam menggunakan bahasa semakin banyak dan sebagainya. Bahasa pula merupakan kebutuhan pribadi yang esensial, milik pribadi, dijaga dan dipelihara. Jadi, setuju apabila maju mundurnya suatu bahasa sangat ditentukan oleh kesadaran berbahasa pemakai bahasa itu sendiri. Untuk berpartisipasi dalam pembinaan bahasa kita bisa dengan cara  partisipasi fomal dan informal.


2. Tulislah minimal lima ciri orang yang memiliki Kesadaran Berbahasa. Uraikan masing-masingnya dengan singkat.
Jawab        : 1. Selalu berhati-hati dalam menggunakan bahasa ( jadi selalu berhati-hati dalam penggunaan bahasa karena memperlihatkan kesadaran berbahasa )
                    2.Ttanggung jawab terhadap bahasa dan berbahasa (tanggung jawab sanagat diperlukan untuk menghindari salah pengertian dan kekeliruan)
                    3. Rasa ikut memilki bahasa ( rasa memilki bahasa maksudnya sudah dianggap kebutuhan pribadi yang esensial, milik pribadi, dijaga dan dipelihara)
                    4.Sikap terhadap bahasa dan berbahasa ( sikap terhadap bahasa dapat dilihat dari dua segi yakni sikap positif dan sikap negatif, sikap positif dapat dilihat dari pelaksanaan bahasa dalam pemakai bahasa dalam kehidupan sehari-hari)
                    5. Berkemauan  membina dan mengembangkan bahasa ( maksudnya ada dari diri sendiri kesadaran untuk membina dan mengembangkan bahasa)
3. Sudahkah Anda memiliki kelima ciri tersebut? Jelaskanlah dengan argumentasi yang bernalar.
Jawab        : Belum semua saya memiliki ciri yang disebutkan diatas namun saya berusaha untuk memiliki cirri yang telah di sebutkan diatas. Untuk melakukan cirri –ciri itu sangatlah tidak mudahapalagi untuk pemula seprti saya. Banyak sekali factor-faktor yang mempengaruhi cara berbahasa saya. Muali dari keluarga, sahabat, teman, tetangga, itu menjadi factor yang mempengaruhinya. Jadi saya sedikit demi sedikit untuk memiliki cirri semua itu.
4.  Upaya apakah yang sebaiknya dilakukan untuk meningkatkan keterampilan berbahasa Anda?
    Jelaskanlah.
Jawab           : Upaya yang sebaiknya dialakukan adalah menanam kesadaran terhadap diri kita sendiri untuk meningkatkan keterampilan berbahasa, dimulai dengan menulis, membenahai cara berbicara, dan harus mempunyai rasa untuk memiliki bahasa untuk bisa memelihara, menjaga, dan mengembangkan serta membina bahasa yang kita miliki.









                                                                                                                                                            Bandung, 25 April 2012



Andini Rizki Rilanti

Tidak ada komentar:

Posting Komentar